Rabu, 04 Mei 2011

Tukang Cukur yang Diskriminatif

Cerita ini berawal dari kebutuhan perut karena lapar setelah potong rambut di daerah dekat kampus Unair Surabaya. Sempat lihat ada warung nasi goreng yang nampaknya cukup ramai pembeli. WARUNG NASI GORENG PAPA KANCIL..(yang jadi preman area situ pasti tahu warung itu).

Coba dulu ah..siapa tahu memang enak..

Sepeda motor ku parkir trus menuju penjualnya sembari pesan Mie goreng.

Sambil nunggu pesanan mie sembari BBM an sama teman.

ku lirik orang yang masih nunggu pesanan..uff masih banyak..alamat lama..

kulihat suami istri, pasangan muda mudi, anak-anak muda

ngga lama aku geser tempat duduk cari yang ada mejanya, kuatir nanti pesanan datang tanganku kepanasan pegang piring mie goreng.

Ngga seberapa lama pesanan pun datang bersamaan pesanan suami istri tadi..

Rupanya menu mereka sama dengan menu ku yaitu mie goreng..lumayan rasa laparku segera hilang.

Sembari bergurau si suami bilang ke aku,"wah dik tadi pesannya nelpon dulu ya..kok cepet ordernya?' aku cuma tersenyum aja..

Aku pun makan dengan lahap hingga habis mie ku.

Si Suami tadi nanya, dik baru pulang kerja?

iya pak jawabku

kerja dimana dik?

di graha Pangeran pak..

oo kok jauh sampai kemari?

nggak kok pak saya baru potong rambut di ujung jalan ini..

oo gitu to..

dulu kuliah dimana? Unair?

ngga pak saya kuliah di ITS dulunya..

kenapa ngga potong rambut di daerah ITS aja?

maksudnya? kataku

oo ngga biasanya anak yang area ITS suka cukur rambut di daerah ITS..

wah saya kurang suka model potong rambut tukang cukur sana pak..

oo gitu ya..

Di UGM itu anak yang mau cukur rambut harus nunjukin IP nya..

hah!!sampe segitunya pak??

iya dik, kalau mulai semester dua sudah dicek IP nya kalau mau potong rambut, bagus apa jelek..

kalau jelek cari tempat cukur lain aja yang jauh dari area kampus..

oo gitu ya pak..

setelah dialog itu si suami tadi pamit pergi..

di jalan aku berpkir.

BILA ku PERCAYA omongan orang itu tadi dan kita prosentasekan berapa pelanggan tetap dia, maka:

1.Pelanggan tukang cukur tadi pasti para mahasiswa yang masih kuliah (D3, S1, S2 dan S3)asumsi jumlah mahasiswa totalnya 2000 orang=100%

2.Tukang Cukur kampus tadi termasuk tukang cukur langka yang bisa menyeleksi pelanggannya berdasar IP(indeks Kumulatif)

Asumsi IP jelek < 2,0

IP bagus> 2,0

taruhlah IP jelek ada 500 orang sisanya 1500 orang bagus semua berarti pelangan potong rambutnya 1/4 atau 75% dari total mahasiswa.

3. Laki semua (ya pastilah kalau cewek pasti perginya ke salon)

asumsi mahasiswi:mahasiswa 60%:40% hasilnya ketemu 600 orang mahasiswa (laki) atau 30%

4. Kepala botak, barangkali mahasiswa S2 dan S3 yang kebanyakan mikir. Mikir kerjaan, mikir kuliah, mikir cicilan, mikir anaknya banyak terus nakal-nakal lagi, mikir istriyang suka bawel dan suka marah marah kalau pulang telat padahal gara2 banyak tugas numpuk, mikir bos yang suka seenaknya, dan yang lebih pusing lagi mikir istri simpanan)

asumsi botak:lebat 5%:95% hasilnya 570 mahasiswa atau tinggal 28,5%..kok cuma sedikit selisihnya? ok gak papa meskipun angka mahasiswa botak cuma 30 orang tapi lumayan cukup mempengaruhi income tukang cukur.

5. Pribumi, lhoo kok..maksudnya apa? gini ya mahasiswa ngga semuanya berasal dari luar kota yang kalau ngekos pasti deket-deket kampus sehingga dapat menghemat ongkos transport. banyak mahasiswa dalam kota alias pribumi yang ogah cukur rambut jauh-jauh sampe ke kampus segala dan pake bawa IP segala. so hasil akhirnya pribumi:non pribumi 30:70 hasilnya 399 orang atau 19,95%

6. Ada yang botak pasti ada yang gondrong..lha type ini yang bikin bangkrut tukang cukur..udah pada males cukur, jarang sisiran di tambah lagi jarang kramas..wuiihh. aroma TPA..jadi inget teman kuliah dulu.. 20:80 sama dengan 319 atau 15,96%

7. Maba alias mahasiswa baru..lho kok maba? lha kan maba belum nerima IP karena baru masuk kuliah lagian juga pada botak semua so pasti ngga bakal cukur rambut disitu lah..90:10 sama dengan 32 orang atau 1,5%

8. apanya yang menarik cukur rambut di tempat bapak sehingga harus bawa IP segala?? Murah? cuma 2000 rupiah? ah nggak masih mending murahan teman kos yang mau aja dibayar 2 batang rokok cap kobra buat cukur rambut ..

akhirnya 32 orang tadi bisa separuhnya sj alias 16 orang..atau cuma 0,8%

16 orang dalam waktu 30 hari? berarti yang datang cukur rambut rata2 setiap 2 hari sekali atau penghasilan 2000x16= 32.000 rupiah.!!! ngga masuk akal..ini akibat diskriminatif..

Kesimpulannya omongan si suami yang di warung mie tadi ngga perlu dipercaya!!! pantesan aja habis ngobrol kayak gitu dia langsung ngacir sama istrinya..kuatir dikatain ngibul..


see you


Rabu, 23 Maret 2011

A letter of love to Khadijah



Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Sholli 'Ala Muhammad Wa aali Muhammad
Salam Sejahtera bagimu Muhammad dan Bagi Keluarga Muhammad

Beruntung almarhumah Noni memberi nama anaknya sebuah nama yang indah, Khadijah...

Dalam islam, Khadijah itu digambarkan seorang wanita mulia yang dilahirkan untuk seorang pria yang mulia.
Seorang wanita yang memiliki karier cemerlang, kekayaan yang berlimpah, cantik luar biasa, jenius dan segala macam predikat level tinggi yang disandangnya.

Dengan membawa nama mulia itu, Dija kecil diharapkan oleh ibunya seperti Khadijah binti Khuwailid, ratu wanita Islam.

Rasulullah SAW bersabda, “Perempuan yang paling unggul di seluruh alam yang dipilih Allah di antara seluruh perempuan adalah Asiah istri Firaun, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid dan Fathimah binti Muhammad

Dija sayang,
Jalan menuju kemuliaan bisa ditempuh berbagai cara..
Tempuhlah ilmu setinggi-tingginya untuk meraih derajat kemuliaan itu..
Wanita akan dipandang derajatnya bila mempunyai ilmu yang tinggi..
Wanita akan dipandang derajatnya dari akhlaqnya, menjaga nama baik orang tua

Dija sayang,
Suatu saat nanti om Adi berharap kamu bisa melanjutkan studi ke Republik Islam Iran
mengapa Iran???
Tahukah kamu bahwa satu-satunya negara yang memproklamasikan diri sebagai Republik Islam di belahan dunia ini adalah Negara Iran?
Negara yang ngaku-ngaku Islam sudah banyak sekali..tapi mereka tidak berani men-title-kan dirinya sebagai republik Islam..
Kemajuan teknologi yang mereka kembangkan itu adalah wujud dari semangat Khadijah Al Kubra..
Negara yang menjadi musuh zionis dan Amerika..

Dija sayang,
Salman Alfarisi adalah pria non arab pertama yang masuk Islam (dari Persia/Iran)
Salman adalah karakter orang Arya (serumpun Jerman), keturunan bermental juara..
Tiada kata menyerah dan takluk kepada musuh bagi bangsa Salman Al Farisi..
Itulah mengapa Om ingin engkau belajar ilmu di sana, agar engkau bisa menjadi wanita yang bermental juara.
Jangan kau pikirkan hambatan-hambatan..teruslah maju..

tolong dukung Dija menuntut ilmu ke Iran..berikan dukungan dan apapun untuk menunjang pendidikannya.

Pesan Om untuk hadiah Ulang Tahunmu yang pertama di tahun 2011 ini adalah ENGKAU HARUS MENJADI WANITA TERHORMAT DENGAN MEMILIKI ILMU..

btw, om adi ngga pengin ngejar hadiah loo, tp karena ingin engkau nanti menjadi kebanggaan Ibumu, ayahmu, dan keluarga yang merawatmu..


See u

Om Adi
Surabaya




Jumat, 21 Agustus 2009

Dagingnya Kok Robek??


14 agustus 2009 pukul 16.00 sore pergi ke rentalan mobil. Aku mau berangkat ke Madiun bareng pak Vita, teman kantor (sebenarnya sih enggak). dapat mobil di sekitaran stasiun gubeng. Murah cuma 250 ribu sehari. Diiii... " pak darmono teriak. Hooii pakkk... aku nggowo mobilmu yo... sing endi?? Akhirnya dia tunjukkan kijang diesel kapsul keluaran tahun 2000. segera ku keluarkan duit 250rb dan ku sahut kunci kontak mobil..
sambil masuk aku bilang " Pak kwitansine kalau sudah pulang ya..." Beres mas.
Segera ku stater mobilnya..kubawa pulang dulu di kawasan surabaya pusat dekat Tugu Pahlawan.

Kemudian...
Siap-siap berangkatttt..
tepat pukul 18.30 malam... agak telat sih karena aku janjian akan jemput pak vita di sidoarjo jam 19.00..perjalanan dari rumah biasanya sekitar 1 jam..(kalau gak macet)

Pukul 19.30 sampai di rumah pak Vita di surya asri sidoarjo..
Yo pak langsung aja soale wis telat ini takutnya sampe madiun kemalaman..ntar gak sempat istirahat..

Diperjalanan kami melewati jalan tembusan dari sidoarjo ke krian..
Kami berhenti dulu mampir beli snack...lumayan buat camilan di jalan.
Di perjalanan ngobrol tentang kondisi sebuah sekolah yang sempat dikonsultani pak Vita..

Menjelang krian perjalanan masih lancar-lancar saja...
Tiba di daerah pabrik tjiwi kimia sekitar pukul 20.30...
Mendadak di sekitaran jembatan brantas, mojokerto.. lalulintas macet...
Mobil bergerak perlahan...

Dari arah kanan truk di depanku bergeser ke kiri menghindar sesuatu di depan..
Dari kejauhan kulihat ada dump truk berhenti di kanan jalan..
ooo kayaknya truk itu ngeban pak.."kataku kepada pak Vita..
sambil aku menggeser mobilku ke sisi kiri sembari melihat arah truk itu

Tapi alangkah kagetnya aku kok diatas aspal ada pecahan kaca dan spion motor ya..
ada apa ini mendadak jantungku berdegup kencang...
wah pak kecelakaan ini kayaknya.."kataku lagi.
Pak Vita mengangguk..

semakin lama mobilku berjalan mendekati posisi dump truk itu..
Masya Allah Pak ....!!!!
ada sepeda motor di bawah kolong truk...
kondisinya hancurrr..

disisi kanan jalan tampak seorang laki-laki tua terkulai dipangku seseorang dan seorang ibu yang duduk bersimbah darah ditemani seorang laki-laki lagi
aduhh..gimana ini..
lho mas itu putih-putih yang tergeletak apa ituu?? duga pak Vita.
aku gak tahu pak apa itu korban yang lain
waduh mati aku..aku takut ngelihatnya pak
setelah kita dekati dengan seksama ternyata hanya tumpahan gula dengan tas plastik warna putih..
Alhamdulillah...pak vita aku tadi menyangka itu korban yang tubuhnya hancur di lindas truk..

Mobilku melewati posisi dump truk..
Di depan dump truk di posisi sebelah kanan nampak ada sebuah sedan berhenti..
Keluarlah penumpangnya dari dalam mobil..
Ada apa pak dia keluar dari mobil?? apa dia mau nolong korban tabrakan tadi?? tanyaku ke pak Vita..
Aku gak tahu mas...
Pak Vita, gimana kalau kita juga berhenti nolong korbannya siapa tahu butuh dibawa ke rumah sakit.
Yo wis ayo..kata pak vita
aku berhenti disisi kanan jalan membelakangi sedan tadi.

ku berjalan ke arah posisi belakang dump truk tempat dimana korban tabrakan berada.
sekilas kuamati korban nampaknya tidak ada luka-luka yang serius
mungkin sekedar shock atau pingsan
tapi lama kelamaan kuamati secara seksama...

MASYA ALLAH!!
kaki kiri bapak yang terkulai itu hancur..dagingnya robek tidak beraturan dan penuh darah
mulai mata kaki hingga kebawah dan hanya meninggalkan 1 ibu jari saja..
bentuknya tidak karuan..
darah banyak menetes diatas aspal
Aku kaget setengah mati..
kondisi bapak itu mengenaskan sedangkan istrinya yang juga korban tabrakan terluka di pipi dan bibir.
Namun hebatnya mereka dalam kondisi tetap sadar.

Pak ayo diangkut mobil ku saja tak bawa ke rumah sakit..kataku ke pak Vita.
Tapi tak mundurkan dulu mobilnya ya..
Sementara pak polisi yang sudah berada di tempat kejadian sibuk mengatur lalulintas
kumundurkan pelan-pelan mobilku
sembari seseorang ikut mengomando arah mobil
sampai di posisi terdekat segera ku perintahkan bersama-sama mengangkat korban

Ayo pak angkat bapaknya dulu..soalnya dia yang paling parah" kataku
kuangkat bersama yang lain masuk kedalam mobil di jok tengah.
Kemudian istrinya di gendong seseorang dimasukkan di sebelah tempat duduk sopir..
Pak Vita kebagian memangku bapak yang jadi korban di kursi tengah..

endingnya.. gak perlu diceritakan..
yang penting pesannya adalah kejadian tadi dapat memberi pelajaran kepada kita tentang hati-hati berkendara di jalan..

Senin, 18 Mei 2009

I LOVE U MOM, I LOVE U DAD..!!!


Waktu kamu berumur 1 tahun,dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ..... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan..

sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu.

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya .... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai.

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan.

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur.

Waktu berumur 6 tahun,dia mengantarmu pergi ke sekolah ..... sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ...!"

Waktu berumur 7 tahun,dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya, kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun,dia memberimu es krim ... sebagai balasannya.. .kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ...sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar


Waktu kamu berumur 10 tahun,dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ..... kamu melompat keluarmobil tanpa memberi salam


Waktu kamu berumur 11 tahun,dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop .. sebagai balasannya .... kamu minta dia duduk di barisan lain Waktu kamu berumur 12 tahun,dia melarangmu melihat acara tvkhusus untuk orang dewasa .... sebagai balasannya ... kamu tunggu sampai dia keluar rumah


Waktukamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun,dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan .. sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya.


Waktu kamu berumur 15 tahun,pulang kerja dia ingin memelukmu .....
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun,dia mengajari kamu mengemudi mobil .....sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpamempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun,dia sedang menunggu telpon yang penting ..
sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,

Waktu kamu berumur 18 tahun,dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA..

sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun,dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmuke

kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan

jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.

Waktu kamu berumur 20 tahun,dia bertanya "Darimana saja seharian ini?"..
sebagai balasannya .... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."

Waktu kamu berumur 21 tahun,dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

Waktu kamu berumur 22 tahun,dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi .. sebagai balasanmu .... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun,dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ..... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun,dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

Waktu kamu berumur 25 tahun,dia membantumu membiayai pernikahanmu ......
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Waktu kamu berumur 30 tahun,dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu .... sebagai balasannya .... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA .........................
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .............
BERIKANLAH KASIH SAYANGDAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ............
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU

I LOVE U MOTHER

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibudari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.

Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu.. Si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:

1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp. 20.000,-
2) Menjaga adik Rp. 20.000,-
3) Membuang sampah Rp. 5.000,-
4) Membereskan Tempat Tidur Rp. 10.000,-
5) menyiram bunga Rp. 15.000,-
6) Menyapu Halaman Rp. 15.000,-

Jumlah : Rp. 85.000,-

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dankeperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar" .

Kamis, 26 Maret 2009

Keangkuhan Bersumber Dari Ketidaktahuan

Para pakar ilmuwan seperti Newton, Einstein dan yang lainnya setelah mencapai puncak ilmu pengetahuan, mereka masih tetap berpikir dengan penuh rasa hormat dan segan terhadap Sang Pencipta dan alam semesta, mereka semuanya bukan hanya memiliki sikap agung, bermurah hati dan lapang dada dalam menerima kritikan dari orang lain, sikap mereka terhadap orang lain juga semakin rendah hati.

Sebenarnya orang berpengetahuan tinggi di dunia ini, mereka semua mengerti prinsip untuk bersikap rendah hati terhadap orang lain. Hanya mereka yang buta pengetahuan barulah bisa bersikap congkak, sombong; dengan memandang rendah keberadaan dewata yang juga merupakan semacam manifestasi dari kecongkakan dan ketidaktahuan.

Dalam realita kehidupan, tidak sedikit contoh seperti ini. Menurut cerita, pada abad-19, ada seorang pelukis ternama dari Perancis bernama Elie Delaunay (1828-1891), suatu saat dia pergi berlibur ke Swiss, setiap hari memikul rak gambarnya pergi ke semua tempat untuk melukis dan membuat sketsa dari alam.

Suatu hari ketika dia sedang melukis dengan serius di pinggir danau Jenewa, di sebelahnya datang mendekat tiga orang turis dari Inggris, setelah melihat pada lukisannya, mereka lalu menuding-nuding pada lukisan itu dan mengritik sana sini.

Yang satu mengatakan bahwa di sebelah sini kurang bagus, yang lain bilang di bagian yang sana kurang bagus, semua kritikan yang dilontarkan ditampung oleh Delaunay dan satu per satu lukisan itu lalu diperbaiki sesuai kritikan yang diterimanya, dan pada akhirnya masih mengucapkan "Terima kasih" kepada mereka bertiga.

Keesokannya, Delaunay sedang ada urusan pergi ke tempat lain, di stasiun kereta api, dia berjumpa lagi dengan ketiga orang yang kemarin bertemu di pinggir danau itu, mereka sedang kasak-kusuk mendiskusikan sesuatu.

Sejenak kemudian, ketiga orang turis dari Inggris itu juga melihat dia, mereka lalu datang menghampiri Delaunay dan bertanya, "Tuan, kami mendengar kabar bahwa pelukis besar Delaunay sedang berlibur di sini, maka kami bermaksud mengunjunginya. Tolong tanya apakah Anda tahu dia sekarang berada dimana?".

Delaunay berdiri agak membongkok menghadap ke mereka dan menjawab, "Sungguh tidak patut saya menerima segala ini, saya adalah Delaunay." Setelah mendengar ucapan ini, ketiganya menjadi sangat terkejut, teringat ketidak-sopanan mereka kemarin, wajah mereka menjadi merah dan satu persatu pergi meninggalkan tempat itu.

Berbalikan dengan contoh di atas, di Jepang saya juga pernah menjumpai seorang anak muda yang berparas menawan, tetapi berwatak pongah dan congkak.

Walaupun dia lulus dari universitas ternama dan bekerja di sebuah perusahaan yang ternama pula, tetapi beberapa kali, saat diperkenalkan untuk dijodohkan selalu ditolak oleh pihak perempuan. Ibunya sangat cemas, karena ingin mengetahui duduk permasalahannya ada dimana, ia lalu mempercayakan saya untuk berdiskusi dengan anak laki-laki-nya itu.

Setelah melalui suatu perbincangan dengannya, saya segera mengetahui dan memahami sebab dari penolakan para perempuan yang diperkenalkan kepada dia. Yaitu dia selalu menganggap dirinya sendiri paling hebat, perkataan yang dilontarkan penuh dengan kecongkakan dan rasa ingin mengunggulkan diri. Dia tidak mengetahui bahwa kesombongan itu menandakan ketidaktahuan, dengan bualan dan omongan kosong hanya ingin untuk mengambil hati perempuan, akhirnya malahan mendatangkan antipati dari para perempuan itu.

Walaupun Anda seorang yang memiliki bakat yang menonjol, jikalau Anda merasa sombong karena memiliki kemampuan, dan tiada henti-hentinya menyombongkan diri, maka kemampuan yang Anda miliki itu hanya bisa membawa kesedihan bagi Anda sendiri.

Seseorang yang hanya ingin membual untuk menarik kepercayaan dari orang lain, tidak peduli dia memiliki kemampuan yang sesungguhnya atau tidak, juga tidak peduli dia memiliki kedudukan yang seberapa tinggi, pada akhirnya juga akan mengungkapkan kekurangan dirinya sendiri karena over actingnya itu.

Sebaliknya, orang yang sangat berbakat tetapi terlihat bodoh acapkali membawakan kekaguman kepada orang lain, orang yang sopan dan rendah hati selalu akan membuat orang lain memuji dan menaruh hormat, dan orang yang congkak dan pongah, oleh karena ketidak-tahuannya mudah menjadi bahan tertawaan orang di seluruh dunia. (The Epoch Times/lin)

Senin, 02 Maret 2009

Bila Cinta Mengapa Harus Menyakiti

Ini bukan cerita orisinil dari penulis
tapi mungkin ini dapat berguna bagi para orang tua yang masih memiliki putra-putri nya agar dapat menjaga dan menyayangi sepenuh hati...
Namun demikian tidaklah layak bagi orang tua yang suka memperlakukan kasar buah hatinya...
lebih lebih mempermalukannya didepan orang lain..
apakah demikian seorang manusia yang dianugerahi anak sebagai titipan...

KISAH ini terjadi Sabtu awal bulan ini, ketika aku sengaja mengajak Renza dan si kecil ‘bersantai-ria’ guna mencari alasan agar tidak ke halalbihalal. Setelah siang berenang, petang kami jalan-jalan di mall dan berakhir di play land.

Menjelang malam, ketika semua sudah capek, kami memutuskan ke restoran untuk memberi si kecil makan. Berdasarkan pengalaman, jika sudah capek dia tertidur di mobil dan akan sukar membangunkan jika sudah di rumah. Dia bisa rewel dan bisa-bisa malam itu dia tak makan.

Di restoran kami memesan nasi goreng untuk si kecil. Aku dan Renza mencicipi jus. Ketika kami sedang memperhatikan si kecil (yang seperti biasa menolak disuapi dan makan sendiri, walau nasi goreng yang tercecer lebih banyak dibanding yang masuk ke mulutnya), tiba-tiba terdengar…

Gubraaakkk…….

Satu botol minuman ringan bersoda pecah di lantai, persis di sebelah kami. Seorang anak perempuan berusia 10-11 tahun nampak duduk dengan wajah pucat pasi. Rupanya anak itu yang tanpa sengaja menjatuhkan botol minuman. Anak itu duduk dekat seorang ibu cantik berusia 30-an.

Botol jatuh dan pecah di restoran itu biasa. Yang tidak biasa adalah reaksi ibu yang duduk dekat si anak. Sambil menggerutu dan setengah memaki dia… mencubit lengan si gadis cilik. “Kamu buta apa? Kamu malu-maluin…” Bisik si ibu sambil mencubit.

Anak itu meringis dan meminta maaf. “Aku gak sengaja mama… maaf…”

Namun si ibu makin meradang. Kali ini cubitannya mampir di pinggang. Dua kali. Si gadis cilik yang kesakitan akhirnya tak mampu menahan air matanya. Melihat anaknya menangis, si ibu makin naik pitam. Dia menjentikkan (atau menyentil? Aku tak tahu pasti istilahnya, yakni perbuatan yang dilakukan dengan didahului mempertemukan jari tengah dengan ibu jari, dan jari tengah itu yang dipukulkan…) ke pipi si gadis cilik. “Diam kamu!!! Kamu bikin malu saja…”

Aksi si ibu sadis rupanya juga diperhatikan sejumlah pengunjung lain. Seorang perempuan, berusia sekitar 50-an tahun tiba-tiba menyela… “Bu… sudahlah bu… kan anaknya gak sengaja…”

Mendapat nasehat orang lain, amarah ibu itu tak juga surut. Dia kembali menghadiahkan cubitan ke pinggang. “Mama bilang diam… Kamu memang bikin malu….”

Renza yang sejak tadi diam akhirnya tak tahan. “Sudahlah mbak… Minuman itu juga kan dibayar. Jadi gak apa-apa mbak… Lagian dia gak sengaja… Beda kalo dia memang sengaja menjatuhkan ato melempar botol itu ke lantai… Itu baru nakal….”

Mungkin karena sudah ditegur dua orang, si ibu itu malu sendiri. Sambil mendelikkan mata dia berbisik kepada putrinya agar menghabiskan makanannya. Si gadis cilik itu sambil tersedu mencoba makan.

Dalam perjalanan pulang, peristiwa ’sadis’ itu kami diskusikan. “Aku gak percaya ada ibu yang sesadis itu pada putrinya sendiri,” kata Renza.

Aku mengangguk setuju. “Dia merasa malu. Dan untuk menutupi itu dia sengaja bersikap kejam…”

“Tapi kenapa? Apakah karena malu kita harus menyakiti anak kita?” kata Renza. Dia lalu mendekap kuat-kuat si kecil yang sudah tertidur pulas. “Aku tak dapat membayangkan kalau kelak aku melakukan hal yang sama pada si kecil….”

Aku tersenyum. Aku tak percaya kalau Renza kelak akan menjadi sesadis itu. Aku teringat dulu, ketika si kecil masih bayi, bagaimana Renza murka ketika mendapati di pipi si kecil ada benjolan kecil tanda digigit nyamuk. Renza saat itu langsung menyatakan perang, dan memburu para nyamuk!! (Karena itu ketika aku membaca salah satu postingan pinky tentang Daren yang digigit nyamuk, aku tak terlalu heran. Semua ibu akan murka jika anaknya digigit nyamuk).

Aku bertanya-tanya, apakah ibu sadis di restoran juga melakukan hal yang sama ketika anaknya masih bayi? Melindungi dengan segenap hati dan murka ketika anaknya digigit nyamuk? Kalau ya, kenapa setelah anaknya mulai besar sikapnya berubah? Kalau benar-benar cinta, kenapa menyakiti?

Sampai sekarang wajah anak kecil itu, yang pucat pasi, yang matanya dipenuhi air mata, yang tersedu-sedan, masih terbayang.

Aku sedih karena aku tahu, anak kecil itu punya banyak teman senasib. Yang disakiti oleh pihak-pihak yang seharusnya melindungi dan menjaga. Disakiti oleh orang yang seharusnya mencinta…..

Sabtu, 07 Februari 2009

Insan Kamil


Siang ini tanpa sengaja ,saya bertemu dua Insan Kamil. Mereka mahluk
mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan
penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira kira elapan tahun
menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang
untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan , dengan
keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan
lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka
dengan ucapan,

"Terima kasih Oom !". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma
mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka. Kaki-kaki
kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang
laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh
keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,
lagi lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut
kecil mereka . Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap
teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya
melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi
tissue putih berbalut plastik transparan. Setengah jam kemudian saya
melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan
pembeli seorang wanita , senyum di wajah mereka terlihat berkembang
seolah memecah mendung yang sedang menggayut langit Jakarta . " Terima
kasih ya mbak ...semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak
lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh
ribu rupiah. " Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak
?" mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu
dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang
tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. " Oom boleh
tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepada
anak lelaki saya yang seusia mereka . Sedikit terhenyak saya merogoh
saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar
empat ribu rupiah . "Nggak punya!", tukas saya. Lalu tak lama si wanita
berkata "Ambil saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan
meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur. Anak ini terkesiap,
ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh
ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap
berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat
ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang "Sudah
buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras
mengembalikan uang tersebut. "Maaf mbak , cuma ada empat ribu, nanti
kalau lewat sini lagi saya kembalikan !" Akhirnya uang itu diterima si
wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya
dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya
milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar "Om, bisa tunggu ya,
saya ke bawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".

"Eeh ....nggak usah .nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu
ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan
menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya
hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ,
"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar"

"Nggak apa apa, itu buat kalian" lanjut saya .

"Jangan ..jangan oom , itu uang oom sama mbak yang tadi juga " anak itu
bersikeras.

"Sudah ...saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !", saya berusaha
membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung
jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat. Secepat kilat
juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.

"Ini deh om , kalau kelamaan , maaf ..". Ia memberi saya delapan pack
tissue.

"Buat apa ?", saya terbengong

"Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu" .
Walau dikembalikan ia tetap menolak. Saya tatap wajahnya, perasaan
bersalah muncul pada rona mukanya . Saya kalah set, ia tetap kukuh
menutup rapat tas plastic hitam tissuenya . Beberapa saat saya mematung
di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh
sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan
uang empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup
terdengar percakapan, "Duit mbak tadi gimana ..?" suara kecil yang lain
menyahut,

"Lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin ......."
. Percakapan itu sayup sayup

menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan.

Tuhan .......Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan
kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh , mereka
berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra , mereka
tahu hak mereka dan hak orang lain , mereka berusaha tak meminta minta
dengan berdagang tissue.

Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan di umur
mereka yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.(MT)